Senin, 07 Juni 2021
#30dayschallenge Day-2
DAY 1 - #30DaysChallenge
S.A.Y.A
"Describe Yourself"
Shadela Juniska, 26 th, Profesi bidan, Still single until now.
Dulu blog ini dibuat ketika gue masih SMA. Masih suka nulis dan streaming di jam pulang sekolah sambil ngemil nasi padang 5000. gue dulu pulang sekolah gak pernah awal, pasti gue nangkring dulu tuh digedung belakang sekolah buat streaming yutub sambil ngehalu sama 2 sahabat gue si Nanda dan Wita. bytheway mereka udah pada nikah gaes dan udah pada punya anak. Malahan si Nanda lagi otw 2 anak. Kalau gue sih jangan ditanya. noh diatas udah gue tulis "STILL SINGLE UNTIL NOW".
Waktu yang berlalu terlalu cepat atau proses gue yang melambat gue juga gak tau. sepertinya ada banyak perubahan pada orang lain, tapi nggak di gue. salah satu perubahan besar yang bisa gue rasakan cuma ya sekarang udah jadi manusia dewasa yang dipanggil "bu bidan". Itu doang. Sisanya sama aja. biarpun dipanggil bu bidan, gue tetaplah dela yang suka galau, tukang insecure, masih suka dengerin lagu sedih sambil nangis, dan yang tidak pernah berubah setelah berabad-abad adalah gue masih aja jatuh cinta sendirian. temen-temen gue yang udah berteman sejak dulu dengan gue pasti muak banget sama cerita ini. dimana pun gue berada akan ada satu pria yang menarik perhatian gue sampai gue jatuh cinta. Anehnya gue suka lupa diri dan nggak belajar dari pelajaran sebelum-sebelumnya. Udah tau tydaq gudluking, berani-beraninya gue jatuh cinta.
Maklum anaknya masih suka berpikir positif. Di dalam drama korea selalu ada keajaiban dimana cewek jelek bisa aja dapetin pangeran tampan. Gue lupa kalau itu adalah settingan yang bisa diatur seindah mungkin kisahnya sama sutradara. Alhasil nih setiap gue suka sama tu cowok cuman bisa mendem dan pasang story galau. padahal tu cowok tau gue aja kagak kan ya. pelampiasan cerita gue itu ya ketemen gue. selalu tu gue ceritain setiap detail kejadian yang gue alami selama ada tu cowok. Padahal kalau dari sudut pandang orang lain hal yang terjadi itu bukanlah hal yang special. melainkan biasa aja. tapi karena gue suka sama ni cowok waahh berasa banget itu momment paling membahagiakan. eiitttss bentar ini cerita kayaknya udah melenceng jauh banget. Baiklah mari kembali ke tema awal.
Jujur nih awalnya baca tema "Describe Yourself" gue bingung harus dari mana mulai cerita. Gue pun sebenarnya tidak mengenali diri gue dengan baik. Sekilas yang gue tau tentang diri gue adalah ;
1. Melakukan segala sesuatu berdasarkan mood.
2. Gasuka dipaksa. Kalau sudah berniat melakukan sesuatu tapi tiba-tiba ada orang yang mendesak gue, mendadak mood gue berubah jelek dan pada akhirnya gue nggak akan melakukannya. Hal ini kadang bisa berakibat fatal. Gue sadar, tapi terlalu sulit untuk merubahnya. Kebencian gue untuk dipaksa terlalu besar.
3. Suka kepikiran habis berbuat jahat. Gue gak tau ini kelebihan atau kekurangan. Yang jelas setiap gue habis berkata kasar, habis berperilaku jahat, atau apapun hal yang buruk gue akan merasa bersalah terus menerus dan pada akhirnya gue menyalahkan diri sendiri. biasanya untuk tenang kembali gue harus menanamkan kata-kata "its okay, lu khilaf. lu manusia, ga ada yang sempurnya.." dan itu gue lakuin berminggu-minggu bahkan pernah berbulan-bulan.
4. Munafik. Gue seringkali merasa diri gue munafik. Diluar gue selalu mengatakan "ilovemyself" thats bullshit babe. I hate my face, I hate my body, and i hate all of me. Semuanya. Why ? ntahlah. Tapi jika gue flashback, gue inget banget dari kecil gue udah sering di bodyshamming sama temen-temen gue. waktu SD gue pernah dikucilin karena di bilang jelek, hitam, bimoli (bibir monyong 5cm). Gue sering banget gak dipilih di event yang gue pengen hanya karena gue dibilang tidak cantik. Setelah lulus dan SD gue masuk SMP dan kali ini gue dikucilin tanpa gue tau penyebabnya. Orang-orang yang melakukan itu mungkin lupa kejadian itu tapi gue tidak. Pembully mungkin lupa perbuatan mereka, tapi korban akan selalu mengingatnya karena itu berdampak ke mentalnya secara langsung. Belum lagi pandangan anak-anak lain yang saat itu terasa sinis dan terkesan menjatuhkan dan menghina. Semuanya terasa menyebalkan. Gue ceritain ke orang tua gue berharap mereka mengabulkan keinginan gue untuk pindah sekolah tapi ternyata gue salah. Bukannya membela, mereka malah menyalahkan gue dengan dalih gue yang tidak bisa bergaul. Mungkin mereka benar gue tidak pandai bergaul, tapi bagaimana caranya aku bisa bergaul dilingkungan yang tidak menginginkan aku disana.
duh niatnya mau berbagi point tapi kenapa malah panjang begini. hahah.. oke next ajalah ya. cerita diatas bakal gue lanjutin kalau ada waktu nanti. oh iya dan kalau inget juga sih. piss..
5. Suka makan. Gue rela duit gue abis cuman buat makanan. Heran gue.
6. Susah nabung karena beli makanan, nongkrong dan jajan.
7. Suka kesel kalau dibantah, tapi masih berusaha senyum padahal sakit hati. ini kurang lebih mirip munafik kali ya.
8. Ga suka jadi penentu. Maunya ngikut aja.
9. Kalau gak suka sesuatu lebih suka di pendam dari pada diungkapkan dan malah jadi awkward.
10. Susah untuk memulai percakapan.
11. Tidak pernah merasakan cinta berbalas. Selalu bertepuk sebelah kaki. Ini part terjengkel dalam hidup gue.
12. Anti banget nangis didepan orang. Sekuat mungkin harus ditahan.
13. Pengecut. Gue suka kabur dari masalah.
Gue rasa itu sebagian kecil tentang diri gue yang gue tau. Selebihnya mungkin orang lain punya pendapat lain setelah mengenal gue. Tapi terlepas dari semua itu gue pun hanyalah manusia, yang pasti gak hanya sisi terang yang ada. Gue pun punya sisi dark yang ntah sudah ada yang menyadarinya atau belum. Meskipun gue gak tau juga sisi dark gue itu segelap dan sejahat apa tapi gue memang pernah menunjukkan sisi itu di depan keluarga gue. Yang bahkan gue pun terkejut dengan diri gue sendiri. disitulah gue sadar bahwa gue gak benar-benar kenal dengan diri gue sendiri. Bahkan disaat sisi dark itu muncul gue malah terkejut dan akhirnya malah semakin parah menyalahkan diri sendiri.
Disisi lain, pekerjaan gue saat ini membentuk gue menjadi pribadi yang baik dan seperti memiliki sayap putih nan indah dipundak gue. Selalu terlihat manis, rapi, ramah, tersenyum dan menolong orang dengan tulus. Padahal aslinya gue pun tidak lebih jahat dari setan bersayap hitam dengan bayangan neraka. Itulah gue. Gue tidak bilang 100% ini sudah semua tentang gue. seperti yang udah gue bilang, ini hanya sebagian kecil. Gue rasa masih ada banyak sisi terang ataupun gelap yang ada didalam diri gue yang masih belom gue sadari.
Sekian buat challenge hari ini. Karena ini adalah hari pertama jadi masih ada 29 hari lagi untuk menyelesaikan challenge ini. Semoga mood gue bagus terus ya sehinggal challenge ini bisa selesai. Amin..
See you tomorrow :)
Minggu, 06 Juni 2021
Hi, I'm back :)
Hai, ini saya. Shadela. Saya kembali setelah 5 tahun blog
ini saya tinggalkan. Kalau ditanya apa alas an meninggalkan blog ini saya juga
tidak ingat. Saya meninggalkannya begitu saja seperti lupa tanpa sengaja. Dan ntah
mengapa karena sudah 5 tahun berlalu, perlahan teman atau sahabat saya sudah
mulai melangkah ke jenjang pernikahan membuat saya pelan-pelan kehilangan teman
cerita. Tidak, saya tidak sedih, iri apalagi marah pada mereka. Saya turut
senang dan berbahagia. Hal itu juga lah yang membuat saya mengingat kembali
akan keberadaan blog ini. Yah, singkatnya saya kembali setelah ditinggalkan.
Jika ada yang membaca blog ini dan bertanya kabar saya, Alhamdulillah
saya baik-baik saja. Tidak ada yang berubah dari saya selain usia yang menua
dan kesibukan saya sekarang. Selebihnya untuk kepribadian saya pikir masih
sama. Masih menjadi wanita mellow dengan lagu galau yang diposting di story WA
setiap jam malam. Ha ha ha. Kembalinya saya kesini tujuannya hanya untuk
bercerita seperti dulu lagi. Saya tidak menjanjikan kalau cerita saya akan
berubah jadi ceria atau cerita bahagia layaknya seorang puteri kerajaan yang
menemukan pangerannya. Karena pada dasarnya saya masih sama seperti dulu. Ya,
saya shadela perempuan yang selalu saja “jatuh cinta sendirian”.
Selebihnya tentang perkenalan kembali akan saya tulis di
postingan setelahnya. Karena setelah ini saya akan menulis #30dayschallenge .
Tidak asing bukan ? Ya, karena sebelumnya di tahun 2013 saya pernah membuatnya
namun tidak selesai dan berhenti di hari 26. Nah kali ini saya bertekad ingin
menyelesaikannya. Semoga….
Okay saya selesaikan cerita hari ini sampai disini dan
kembali besok. Sampai jumpa.
Senin, 14 November 2016
#Katapanjangpenuhmaknauntukdia
Jumat, 11 November 2016
Give me one message
Aku bingung harus memulai dari mana. Apa yang bisa aku jadikan alasan agar hatiku bisa mengerti bahwa kamu harus aku lupakan. Beberapa kali logika ku berkata namun hati ini selalu saja tidak menghiraukannya, Lalu apalagi yang harus ku lakukan. Rasanya tubuh ini bergerak dengan kata hati. Sulit sekali aku kendalikan. Sekuat apapun aku menahannya, namun sulit. Sering kali aku tersadar ketika segala sesuatunya telah mulai diluar kendaliku.
Terkadang tanpa sadar, aku mengikuti langkahmu. Tanpa sadar aku berusaha meluangkan waktu untuk selalu berada di lingkup yang sama denganmu, padahal kegiatan yang aku korbankan justru lebih penting dari pada hanya sekedar melihatmu dari kejauhan. Tapi tubuh ini bergerak dengan sendirinya tanpa berpikir panjang. Rasanya kata hatiku lebih besar dari pada sebuah logika yang seharusnya lebih masuk akal.
Ingin berhenti namun aku lupa dari mana aku memulainya waktu itu. Sehingga aku tak bisa kembali ke saat sebelum aku menjatuhkan hatiku terhadapmu. Aku butuh cahaya untuk menerangi jalanku kembali. Aku juga butuh kendaraan agar bisa sampai lebih cepat ketempat tujuanku. Aku pun butuh seseorang untuk menunjukkan jalan mana yang harus aku lalui. Tapi, aku tak tau apakah hal yang aku butuhkan ini akan aku dapatkan sekarang ? Yang aku tau saat ini adalah kebingunganku. Kebingunganku akan hal apa yang harus aku lakukan. Melangkah atau tetap menunggumu datang menyambut tanganku dan menuntunku ke dalam kisah hidupmu.
Aku terpaku pada suasana yang kau tawarkan. Dengan hawa yang sejuk menusuk hingga ke tulang rusuk namun kau tetap bisa membuatku nyaman dengan pemandangan yang kau suguhkan. Hingga akhirnya aku bingung keputusan apa yang harus ku ambil. Pergi dari mu atau menetap dan menikmati pemandangan indah dari tempatku ini.
Namun dari titik ini pula akhirnya aku sadar, yang benar-benar aku butuhkan saat ini adalah kepastian. Bukan sekedar kehadiranmu yang hanya bisa kulihat dari jauh, namun aku juga ingin menyapamu dan bersenda gurau sedikit hanya untuk sekedar melihat tawamu. Aku iri pada teman-temanmu yang bisa menyita tawa dan candamu. Sedangkan aku disini hanya sebagai penikmat senyum simpulmu tanpa bisa berkata apapun padamu. Pastikanlah bahwa kamu layak untuk aku tunggu, untuk aku doa kan, untuk aku harapkan mengisi masa depanku. Setidaknya bisakah sekali saja kau menegurku dengan senyummu? bukan teguran karena ada sesuatu yang penting. Tapi teguran yang berakhir dengan pengenalan kita satu sama lain. Hanya itu yang aku harapkan untuk memastikan apakah benar keputusanku untuk menunggumu, atau seharusnya aku pergi?
Dan satu hal sederhana yang aku tunggu saat ini adalah "pesan singkat darimu".
MR.RUBAH part II
Kamis, 10 November 2016
MR.RUBAH
Assalamualaikum, wr.wb
Selamat Pagi, selamat siang, selamat sore, selamat malam, selamat subuh. Silahkan jawab sesuai waktu kalian membaca blog ini.
Lama banget ini blog nggak gue isi. Nggak terasa ini udah bulan november dan sebentar lagi bulan desember dan akhirnya kita bertemu lagi dengan bulan januari. Semakin hari rasanya waktu berlalu dengan cepat. Okeh selesai yah basa-basinya. Jadi langsung aja kita ke pembahasan untuk tulisan hari ini. Hal yang akan gue bahas kali ini adalah tentang "Penyesalan".
Setiap orang pasti pernah menyesal. Sebuah perasaan yang selalu terlambat hadir. Dan satu hal yang sedang gue sesali saat ini adalah pernah bertatapan mata secara langsung dan dalam detik yang cukup lama dengan seseorang. Hmm.. nggak lama-lama banget sih, sekitar 3 detik. Tapi tetap saja karena 3 detik itu kepala ini dipenuhi dengan dia hingga saat ini. Dan ini nih yang namanya dari mata turun ke hati. Tapi yang menyebalkannya adalah lagi-lagi turun ke hati gue doang. dia nya mah kagak. kayaknya hati gue emang lemah. ditatap 2x dalam 3 detik aja langsung baper. Belajar dari pengalaman sih kalau gue biarin begini terus ditambah frekuensi pertemuan yang sering gue bisa gila. Yang ada buka dan tutup mata semua terasa salah. Buka mata ingat dia, tutup mata muka dia juga yang nongol. mau ngapa-ngapain ingatnya sama dia. Tiap mau pergi kemana-mana selalu berharap ketemu dia. Itu yang pernah gue rasain waktu jatuh cinta
Jatuh cinta tuh memang indah tapi... nah, ada tapinya nih. Indah kalau dua-dua nya saling merasakan. Tapi sekiranya lo bertepuk sebelah tangan buru-buru deh tinggalin. Yah gue tau sih ninggalinnya nggak segampang waktu lo jatuh cinta tanpa alasan ke dia. Tapi setidaknya lo harus usaha supaya nggak jatuh makin dalam dan akhirnya menjauhkan lo pada cinta yang sebenarnya. Hidup ini penuh kejutan. Kita nggak akan pernah tau apa yang akan terjadi satu detik kedepan. Seperti kisah gue ini, beberapa bulan lalu gue jatuh cinta sama seseorang
Tapi seiring berjalannya waktu, gue lewatin itu semua dengan cepat. Tapi cepat yang gue maksud ini bukan berarti secepat kilat lah. Intinya saat ini dia sudah hilang dari harapan-harapan gue. Dengan kata sederhananya, gue berhenti suka sama dia. Tapi masalah baru datang, gue berhenti suka sama dia yah karena ada alasannya juga, karena hati gue jatuh pada orang lain lagi. Seseorang yang gue bilang tadi. Dia bisa bikin hati gue jatuh lagi hanya lewat tatapan mata. Ntah dia yang hebat atau iman gue yang lemah. Dia ini bisa dibilang satu tingkat lebih baik dari orang yang sebelumnya. Hmm.. biar lebih gampang gue kasih dia nama samaran deh. Sebut saja dia Rubah. Jangan tanya alasan gue kasih dia nama Rubah. Pokoknya Rubah ini adalah singkatan dari namanya dia. Tapi jauh banget sih singkatannya. Ya bodo amat lah.
Jadi si rubah ini adalah salah satu dari 5 orang di daftar pangeran yang gue kagumi
Nah, beberapa minggu yang lalu ntah dari mana sentilan yang datang sampai hati gue begitu lemah dan akhirnya terkecoh cuman gara-gara tatapan mata sama dia. Lagian tumben-tumbenan banget pas gue liat dia, dia nya juga liat gue. Padahal sebelumnya mana pernah. Yang ada gue cuman liat belakangnya doang. Atau kalau nggak gue cuman ngeliat dia lagi sibuk ngomong sama teman-temannya. Yah, sepertinya gue harus lebih lagi dalam memperkuat iman gue biar hati gue ini nggak mudah jatuh-jatuh gitu aja, Jadi sebelum semuanya terlambat dan hal yang tidak wajar memenuhi hari-hari gue lagi, mulai sekarang gue mulai memakai logika. Karena pengalaman yang lalu gue terlalu banyak berpikir pakai perasaan dan ujung-ujungnya menghantarkan gue ke kubangan air mata. Syukur gue masih bisa keluar dengan selamat. Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah.
Sekarang yang gue tanamkan dalam otak gue adalah, sukses. Mendingan sukses dulu deh bahagian mama papa. Lagian gue nggak boleh berharap terlalu banyak dengan si Rubah. Jelas-jelas si Rubah itu tipe nya bukan gue. Gue mah apah, cuma wanita biasa dengan hijab yang masih acakadut (kadang rambut masih suka keliatan), masih suka pakai celana jins, kerudung masih suka yang segiempat di lingkarin ke leher dan tidak menutup dada. Sedangkan dia, dia seseorang yang sudah berhijrah. Dia juga orangnya susah ditebak. Sosmed nya dia isinya semua tentang kematian. Jadi gue nggak bisa tau terlalu banyak tentang dia. Nggak ada yang bisa gue stalkerin. Gue juga nggak punya alasan buat dekat dengan dia sebagai teman atau sebagai apapun. Bukannya nyerah sebelum berjuang sih, tapi gue lebih memilih tahu diri dan mengikuti rencana Allah saja. Mungkin perasaan yang gue rasain ini cuma perasaan suka yang sekedar nyinggah akibat penasaran aja sih. Memang sih gue nggak munafik kalau gue juga berharap dia punya perasaan yang sama dengan gua. Tapi gue juga nggak mau harapan itu memakan gue lagi dan akhirnya menghantarkan gue ke kubangan air mata lagi. Jadi biarlah Allah yang mengukir kisah kami. Nggak lagi lah gue berusaha mengukir kisah yang melawan Allah. Sudah jera. Kalaupun memang dia punya perasaan ke gue dan Allah mengizinkan insyaAllah dia akan menghubungin gue dan punya cara agar kami bisa berkomunikasi.
Okeh, cerita tentang si Rubah selesai. Hmm.. belum bisa dibilang selesai sih. Mungkin bersambung. Tapi ntah kapan lagi cerita ini bersambung. Gue nggak tau apakah kisah gue sama dia bakalan berlanjut atau hanya sekedar sampai dihati gue saja. Yah.. setelah ini mungkin kalian bakalan berucap dalam hati "lagi-lagi ni postingan dia curhat lagi. Nggak mutu banget." Hahaha..
Maap yah isi blog gue emang dari dulu semuanya cuma tentang curhatan gue doang. Tapi terima kasih yah jika kalian sudah meluangkan waktu untuk membacanya. Ntah apa yang bisa menghantarkan kalian membaca blog ini yang pasti saya berterima kasih. Dan maap telah membuang waktu berharga anda untuk membaca curhatan gaje ini :).