Selamat pagi, selamat siang, selamat sore, selamat malam, selamat subuh. Please answer sesuai kapan kalian baca blog ini.
Postingan kali ini gue mau bahas tentang My Cloud. Yup Cloud, Do u know cloud ? Cloud adalah bahasa inggrisnya Awan. Jadi gue mau bahas tentang awan. Pasti kalian lagi mikir, kenapa awan? apakah kali ini gue bakalan bahas tentang cuaca atau bahkan gue bakalan mengerjakan profesi sampingan menjadi peramal cuaca. Atau gue malah mau jadi pawang hujan?? Kalau kalian berpikir seperti itu, kalian salah. Salah besar ! Ha Ha Ha
Jadi awan yang gue maksud kali ini adalah seseorang. Namanya bukan awan sih, cuma gue aja mengumpakan dia sebagai awan. Alasannya, karena dia putih bak awan cerah dilangit, terlebih lagi sikapnya tampak lembut, jika dilihat dari kejauhan dia itu membawa energi bahagia buat gue. Tapi saat gue lihat dari dekat, dia itu hanyalah bayangan yang nggak bisa gue sentuh. Sama kayak awan, yang kita lihat dari jauh, dia begitu indah, menawan, memanjakan mata. Namun saat kita ketahui atau mungkin kita lihat dari dekat saat di pesawat, ia hanyalah segumpalan asap yang tak hayal dia adalah bayangan yang tak memiliki rasa saat disentuh. Jadi seperti itulah orang yang aku anggap sebagai awan itu. Jadi gue bakalan cerita tentang dia. Gue bakal mengubah namanya menjadi, Mr Cloud.
Mr.Cloud, seorang cowok tinggi, tampan, bermata agak sipit, berkulit putih, dan memakai kacamata. Kalau dilihat-lihat nggak jauh beda lah dari artis-artis korea. Mungkin salah satu alasan kenapa gue tertarik sama dia karena gue korban drama korea. Singkat cerita, dia adalah salah satu mahasiswa kesehatan. Sama kayak gue, cuma beda jurusan dan tingkatan dia lebih tinggi di dunia kesehatan. Partemuan pertama gue sama dia, seingat gue sih gue udah lama tau dia bahkan udah hampir setahun, tapi cuma sebatas tahu dari social media.
Kalau nggak salah (berarti bener) gue yang pertama meminta pertemanan di facebook nya dia. Dan nggak beberapa lama dia menambahkan barcode BBM nya di Facebook. Pada saat itu gue belum terlalu tertarik dengannya, cuma mau berteman aja sama dia. Jadi gue invite deh BBM nya. Seingat gue, chatting pertama kami dimulai ketika dia magang di sebuah Puskesmas dekat rumah gue. Jadi waktu itu gue lagi baca-baca RU, dan menemukan photo dia sedang berada di depan Puskesmas tersebut bersama teman-temannya. Yah, antara modus dan kepo yang nggak jauh berbeda itu, gue pun langsung aja chatting dengan si Mr.Cloud. Isinya apa? Gue juga lupa, pokoknya chat nya nggak berlangsung lama. Secara dia lumayan cuek.
Lalu, muncul lagi satu kesempatan gue buat chatting dengan dia. Pada saat itu dia mengirim pesan Broadcast yang mengundang inspirasi modus gue berkembang. Dia mengirimkan informasi bahwa dia menjual buku kesehatan yang alhamdulillah berguna sampai sekarang. Awalnya sih gue sempat mikir, beli nggak yah? kalau nih buku nggak berguna, rugi dong gue. Ternyata saat ada niat modus gue tetep masih memikirkan keungan. Ckckck... Namun hati gue yang paling dalam berkata, apa salahnya kalau beli aja tuh bukunya, Siapa tau isinya berguna. Dan akhirnya, gue beli lah itu buku. Dan pada saat itu nggak cuma gue sih yang beli, temen gue juga ada yang nitip. Jadi total buku yang gue beli 3 dengan judul yang berbeda.
Singkat cerita, dia menyuruh gue menunggu buku itu datang dalam beberapa hari. Di dalam hati, gue udah kesenangan banget menunggu dimana buku itu bakalan datang dan gue bisa ketemu dia disana. Dan itu akan menjadi pertemuan pertama gue sama dia. Namun mau berkata apa, takdir berkata lain. Tiga kali mau ketemuan, eh gagal mulu karena dia ada jadwal mendadak. So akhirnya gue nyerah. Kalau diteruskan sampai keempat kalinya, keliatan banget modus nya gue. Apalagi dia udah bilang, mendingan ambil sama saudaranya aja biar gue nggak nunggu kelamaan. Disitu gue udah ngerasa, kayaknya nggak ada gunanya memaksa keadaan yang berkata mustahil ini. So, gue ketemu aja sama saudaranya.
Namun yang namanya rezeki itu emang nggak kemana. Siapa yang menyangka, setelah gue pasrah karena gagal dilangkah pertama, gue malah dikasih kesempatan buat ketemu sama dia di tempat dia magang. Di salah satu Rumah Sakit di Kota gue. Kebetulan gue juga magang disana, nggak lama sih. Cuma satu minggu. Tapi bayangkan betapa bahagianya gue pas dapat persetujuan buat magang disana? Rasanya kayak gue baru aja di umumkan jadi Miss Universe.
Hari pertama gue magang, gue nggak nemuin dia sama sekali. Gue kecewa. Hari kedua, sama. Nggak juga. Namun pada hari ketiga, gue ngeliat dia. IYA ! Gue liat dia. Ngeliat dia. Yup, cuma liat doang. Jadi gini ceritanya, waktu gue mau menuju ruangan tempat gue magang, gue ngelewatin satu ruangan yang cukup menyita ke-kepoan gue. Karena perasaan gue, selama gue suka magang disana, ruangan itu nggak pernah terbuka, nah sekarang kenapa terbuka? Akhirnya, gue melongo sebentar kedalam, dan BOOMMM!! Gue menemukan
Setelah kejadian itu gue magang dengan banyak rasa penyesalan yang menumpuk di pikiran gue. Keesokan hari nya, gue datang dengan malas. Karena gue magang setelah jam kuliah, bisa dibanyangkan betapa lelahnya gue. Baru 4 hari tapi rasanya kayak udah kayak 4 tahun, Tapi, karena ada Mr.Cloud rasanya gue semangat lagi. Jadi bisa dibilang salah satu tujuan gue datang magang, bukan cuma buat menuhin target tapi juga nemuin asupan nutrisi hati gue. Dan di hari keempat inilah, rasanya gue dapat keajaiban. Pas datang dengan muka yang luar biasa makin jelek karena gue tekuk seribu saking lelahnya. Jadi pas gue lagi menekuk muka, gue lagi memarkirkan motor. Gue mundur-mundur liat kebelakang sambil merapikan motor gue. Dan pada saat gue memalingkan wajah gue ke depan, BOOMM!! lagi-lagi ada bom yang meledak dihati gue. Tepat banget, di depan gue ada sebuah kantin. Tapi masalahnya bukan kantin itu, tapi ada Mr.Cloud yang lagi duduk disana dan menghadap kearah gue. Mata kita sempat bertemu, cuma kehalang kacamatanya. Ha Ha Ha Becanda!
Mata kita emang sempat ketemu cuma gue alihkan! Secara gue belum membentuk wajah gue dengan baik. Buru-buru gue putar kaca spion menghadap muka gue yang acakadut ini. Ngerasa udah pas gue liat dia lagi, eh taunya dia nggak liat-liat kearah gue lagi. sebel. Temen gue yang dari tadi nungguin gue parkir motor, mulai cerewet dan nyuruh gue cepetan. Dan lagi-lagi rasa nyesel menjalar. Gue pergi dengan langkah berat. Dan nggak tau juga ntah pakai langkah apa tiba-tiba pas gue liat kebelangan si Mr.Cloud udah ada di belakang berjalan dengan tenang sama temannya. Iya! dia tepat di belakang gue. Gue langsung aja memalingkan muka gue kedepan lagi. Tapi tiba-tiba kayak ada yang berbisik, "Tegur dia. Kalau nggak kapan lagi kamu punya kesempatan? anggap aja kalian teman." Dan ntah dari mana pula, keberanian itu datang. Gue menengok lagi kebelakang dan spontan aja gue negur dia. Berasa keajaiban tau nggak? Seorang Dela yang introvert, berani negur cowok yang dia kagumi gitu aja? Bravo ! Terima kasih Ya Allah atas Timing yang luar biasa itu.
Dan tidak disangka, meskipun gue yakin di hatinya pasti berpikir, ini yang negur siapa yah? tapi gue nggak peduli yang penting gue udah ada usaha buat negur dia. Anggap aja ini permulaan dari usaha gue. Dan ternyata benar, Allah kembali mempertemukan gue dan dia untuk yang kedua kalinya. Dan anehnya, lagi-lagi disaat rasanya gue udah mau nyerah sama dia dan pada saat hati dan wajah gue sedang kusut kayak mak lampir. Jadi waktu itu gue habis pulang kuliah, dengan hati yang kacau. Gue badmood banget waktu itu. Sampai-sampai teman-teman gue, gue diemin semua. Sampai nggak ada yang berani negur gue. Dan gue makin sedih waktu itu. Bisa dibayangkan muka yang lusuh karena lelah, ditambah dengan hati yang kusut bercampur jadi satu, menjadikan ekspresi yang bagaimana di muka gue? Pokoknya ancur. Belum lagi ditambah dengan jerawat-jerawat gue yang nggak bosan-bosannya nge-kost di muka gue.
Yang paling aneh, ntah bisikan dari mana lagi yang menyuruh gue tiba-tiba kepingin beli headset. padahal gue udah merencanakan beli headset minggu depan disaat papa kasih duit lebih. Tapi nggak tau kenapa mau nya beli dihari itu juga. Pada waktu itu, gue sempat kelewatan tempat gue biasanya beli accecoris handphone, akhirnya gue mutar balik. Dan pada saat sampai disitu, gue merenung sebentar, ramai banget ini toko. Apa lebih baik gue tunda aja kali yah. Kemudian gue liat ke samping kiri, tampak seorang pria mengenakan jaket hitam, dengan helm yang masih agak menutup wajahnya. sejenak gue berpikir, "Padahal tadi mau perkir disitu, eh keduluan dia." lalu gue ngeliat ke cowok tadi lagi, dan dia masih memandangi gue. kemudian dengan cepat di mengalihkan pandangannya sambil membuka helm. Dan hati gue berpikir, "Kayak kenal?"
Dan itu adalah momment terbego yang ada di dalam hidup gue. Setelah gue perhatikan lagi. Oh My God Dela! Common! Thats your Prince! Mr.Cloud ! OMG ! Gue langsung kaget, Dia pun langsung turun dari motor dan masuk ke toko, sedangkan gue masih berpikir, Ya ampun ini gue baiknya masuk, atau pulang aja yah? tapi gue udah nyampai, kalau gue balik, berarti gue begok dong? Akhirnya dengan ragu gue masuk. Sampai lupa buka Helm! Sumpah ini bad momment banget.
Dengan kaki yang agak melemah, gue berdiri didekatnya. Namun tidak bersampingan karena kami di halangi oleh seorang bapak-bapak. Jadi gue agak bingung juga waktu itu mau negur nya gimana. Gue curi-curi pandang ke dia, tapi dia malah nggak nengok2 gue. Jadi, untuk terakhir kali gue berniat. Kalau kali ini dia nggak nengok juga, ya udah nggak usah ditegur. Bismillahirrahmanirrahim... Dan.. dia ngeliat!
Langsung aja gue tegur, dan kalian silahkan saja membayangkan gue negur dia di depan muka bapak yang tadi menghalangi kami. Si bapak agak kaget karena mungkin dia mikir gue negur dia. Syukur dia nggak langsung menyambut teguran gue, kalau nggak bisa berabe. Ntar si Mr.Cloud malah ngira gue negur si bapak beneran. Kan nggak lucu! eh tapi lucu sih kayaknya. Ha Ha Ha
Nggak disangka pula, percakapan kami nggak berhenti hanya sampai pada kata "Hai". Yah lumayan panjanglah dari pertemuan kami yang kedua. Meskipun kali ini dia terang-terangan nggak tau nama gue. Yang dia tau, karena gue pakai seragam, jadi dia langsung aja nembak bilang kalau gue pernah magang di Rumah Sakit yang kemarin. Padahal gue yakin dia juga kayaknya belum yakin kalau gue pernah satu tempat magang sama dia. Coba aja kalau gue nggak pakai seragam, belum tentu dia bakalan mandangin gue agak lama dan berusaha mengingat siapa gue. Dan, sepertinya dia juga nggak ingat kalau gue pernah negur gue RS waktu itu. Atau mungkin juga dia lupa kalau gue ada di kontak BBM nya dan pernah chatting dengannya. Terbukti saat dia nanyain nama gue, dengan alasan lupa. Tapi gue bahagia, bahagia banget. Meskipun percakapan kami cuma 2 menitan, tapi rasanya udah kayak 2 jam.
Rasanya masalah yang tadi nya memberatkan gue selama di kampus, perlahan menghilang. Hati gue yang kusut tadi kembali rapi seperti habis di setrika. Yah sepertinya senyuman si Mr.Cloud itu setrikaan buat hati gue. Bahagia nya masih terasa sampai detik ini. Sekarang aja gue nulis nya sambil senyum-senyum sendiri. Setelah kejadian pertemuan kedua, kami sempat chatting beberapa kali, tapi berakhir dengan tanda R . Gue rasa gue emang orang yang membosankan. Dan sepertinya dia memang nggak tertarik buat Chatting sama gue. Jadinya yah gitu. Tapi nggak apa-apa. Biarkan semuanya jadi kenangan yang manis buat diceritakan. Setiap chatting di bbm yang baru2 ini gue selalu Screenshoot. Buat kenang-kenangan aja. Secara gue tau lah, itu kejadian jarang-jarang banget.
Setelah gue scroll ke atas lagi, ternyata panjang juga yah postingan gue kali ini. CKCKCKCKCK...
Ntahlah apa yang membuat gue pengen share cerita Mr.Cloud ini. Rasanya kayak kepingin aja. Sebelum gue benar-benar mengubur dia dilangit bersama Awan-awan lainnya. Di Tahun 2016 gue mungkin udah nggak mau berharap lagi sama harapan kosong. Dengan kata lain, gue lupakan perasaan aneh ini. Gue nggak bisa bilang kalau rasa ini jatuh cinta, atau sekadar rasa suka. Gue sendiri bingung bedainnya. Tapi tetap aja, gue nggak mau jadi orang bodoh yang terobsesi sama Awan. Kalau gue terobsesi, otomatis gue harus mengejarnya. Sedangkan gue tau, Awan berada di langit, dan langit tak berujung. Mau sampai kapan pun gue mengejarnya, gue nggak akan pernah menemukan ujungnya dan menyentuhnya. Dan sepertinya gue memutuskan untuk, berdiam diri dan sekedar melihat indahnya dari tempat gue. Dia terlalu tinggi buat gue gapai. Suatu saat mungkin gue akan naik kesana, tapi gue juga nggak tau, saat gue naik, apakah masih ada rasa untuk menggapainya lagi? apakah bisa gue menemukannnya? apakah bisa gue menyentuhnya? Memilikinya? Ntahlah.. Hanya takdir yang akan berbicara nanti.
Semoga saja Gue dan dia selalu dapatkan yang terbaik.
For, Mr.Cloud. Tetaplah jadi Awan yang indah. Ada banyak manusia yang mengakui keindahanmu dari bawah sini. Mungkin akan sulit menemukan aku diantara banyaknya penggemarmu. Tapi meskipun kamu tidak menemukan aku, Kamu akan tetap terlihat dimataku dan aku akan tetap mengagumimu dari tempatku.
Terima kasih buat yang sudah membaca postingan ini. Memang postingan gue suka nggak ada manfaatnya sih, tapi terima kasih loh sudah mau membuang waktu untuk baca postingan gue. 4 hari lagi Tahun baru. Semoga di Tahun yang baru, kita semua dapat kabahagian baru dan semua keinginan yang selama ini ada di dalam benak terdalam bisa tercapai. Amiinn..
Sampai jumpa di postingan selanjutnya. Sekali Lagi Terima Kasih atas waktunya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar