Welcome

Love jatuh

Jumat, 14 Juni 2013

Cerita Lama

One day when we are crazy with others
Selamat Sore, siang, malam guys. Jawab aja sesuai waktu kalian bacanya :D

     Lama juga gue nggak posting. Maklumlah udah banyak kesibukan baru. Diantaranya, Sibuk ngurusin segala hal yang musti di urus setelah lulus sekolah. Apalagi kalau bukan ijazah, pendaftaran SBMPTN, belajar buat SBMPTN, Cuci photo, bikin SKCK, bikin surat kesehatan, dll. Cerita yang akan gue posting kali ini kejadiannya udah lumayan lama. Sekitar 8 bulan yang lalu deh. 

     Waktu itu gue dapat sms dari florentina suryani temen gue yang paling lemot. Dia bilang akan ada try out gratis SBMPTN. Mendengar kata gratis gue pun segera registrasi lewat sms. Setelah registrasi gue pun juga mengajak Nanda, teman konyol yang sampai sekarang masih konyol. Ha.. Dan emang pada dasarnya Nanda suka yang gretongan, yaa dengan segera dia ikutan registrasi. Akhirnya setelah registrasi kita pun mengetahui kalau kita tes di tanggal 5 Juni. 

     Try out tersebut dilaksanakan pada pagi hari pukul  8 pagi. So? Ini bukan waktu yang tepat, buat temen gue si Aini, yang alay itu menumpuk iler sampai jam 12 siang. Pagi itu gue bangun dengan semangat. Saking semangatnya gue lupa merapikan muka yang berantakan.

     Pagi-pagi sekali gue pergi menjemput si Nanda. Dan lagi-lagi musti mutar ke jalan yang lebih jauh. Kira-kira itu membuang waktu gue 1 menit 36 detik dari biasanya. Jalan menuju rumah Nanda saat itu sedang di benerin. Batu gede berserakan dimana-mana. Belum lagi lubang-lubang gede  juga bertaburan bagai bintang-bintang dilangit yang cerah.

     Setelah menjemput Nanda kita menuju ke tempat yang akan diadakan try out tersebut. Dan gue ingat banget waktu itu, untuk sampai ke tempat tujuan saja kita harus mutar jauh. Niat awal pengen sampai lebih cepat dengan kita memotong jalan, tapi tiba-tiba diujung jalan yang kita potong ada seorang polisi tampak sedang menceramahi pengendara yang berbelok ke arah kanan.

    Dan saat itu kita memang ingin berbelok ke arah kanan.  Untung saja kita nggak jadi belok setelah melihat mbak-mbak yang di ceramahi oleh pak polisi itu. Gue nggak bisa bayangin gimana jadinya kalau tadinya kita jadi berbelok dan ikut mendengarkan siraman rohani pagi dari pak polisi itu. Sungguh na’as nasib kita.

    Singkat cerita kita memutar lagi ke jalan yang lebih jauh. Mau sampai ke tujuan aja harus muter-muter nggak jelas. Hingga akhirnya sampai juga pada tempat yang kita tuju. Sampai disana, dari kejauhan gue udah bisa lihat ada seorang wanita melambai-lambaikan tangan dari kejauhan. Setelah diselidiki lebih lanjut ternyata dia adalah Florentina. Dan tampak samar-samar sesosok wanita bertubuh mungil berambut panjang yang sedang sibuk ngaca di spion, dia adalah Aini.

    Karena parkiran di sekitar Floren dan Aini udah ramai, jadi kita cari tempat parkir lain yang kebetulan rada jauh dari mereka. Gue melihat kearah jam tangan yang telah menunjukkan pukul 8 kurang 5 menit. Tapi belum juga ada tanda-tanda try out itu akan dimulai. Akhirnya gue sama Nanda Cuma cerita-cerita tentang masa SD,SMP,SMA kita yang punya cerita unik masing-masing.

    Gue cerita kalau dulu gue di SD anaknya nggak pernah nyontek gara-gara temen gue pada pelit semua. Eh, ternyata temen-temen Nanda juga gitu. Terus kita cerita tentang masa SMP. Masa-masa ABG labil yang mulai mengenal cinta. Gue pun cerita gue punya first love pas di SMP. Lalu Nanda melanjutkan cerita tentang temen TK nya yang pernah menggigit punggungnya sampai meninggalkan bekas gigitan. Gue merinding juga dengarnya. Gue baru tau kalau dulu di TK gue sama Nanda (Gue satu TK sama Nanda) ada anak Drakula yang ikutan sekolah. Mungkin kalau gue adalah Nanda, Mama bakalan bekalin gue yassin sama tasbih mini setiap hari.

    Singkat cerita, pintu ruang tempat kita akan mengikuti try out pun di buka. Kami mulai mengantri. Di sela-sela antrian, gue melihat 1 cowok yang muka nya nggak asing buat gue. Kalau nggak salah namanya “Raji” (nama disamarkan). Setelah mendapatkan bangku yang strategis, gue Nanda, Floren, Aini dan Azlin duduk di satu deretan kursi. Kali ini kami benar-benar mirip tamu kondangan.

    Setelah duduk, gue kembali melihat sosok Raji yang belakangan gue ingat dia adalah temen gue sewaktu SD. Dan dia merupakan anak dari guru agama di SD gue yang rada-rada lingau dikit. Ternyata dunia ini begitu sempit. Dengan mudahnya gue ketemu dia lagi setelah 7 tahun kagak pernah ketemu.

Lanjut...

     Try out pertama yang di laksanakan adalah “Tes Kemampuan Dasar”. Beberapa dari kalian pasti tau lah, ini tes nya mata pelajaran yang dasar-dasar tapi soalnya menengah atas semua. Dulu gue pikir TKD itu soal-soal nya kayak anak kelas 1 SD. Soalnya setau gue, gue belajar matematika, B.ind, dan B.ing dasar pas SD. Jadi gue mikir, oh mungkin soal matematikanya seperti ini “1+12+3-7=....” Heh nggak tau nya, baru buka soal MTKnya aja mulut gue bebuih.

    Jadi Cuma  namanya doang yang Dasar, tapi soalnya bikin ubanan semua. Mana nggak boleh salah lagi. Gue inget, TKD gue Cuma isi 19 soal dari 45 soal. Karena gue takut kalau salah 1 aja kan minus. Jadi mendingan gue nggak isi, nilainya tetep 0.

    Setelah TKD berakhir, dan ini beneran murni. Try out ini gue kerjain tanpa nyontek, meskipun gue duduknya diantara  Ani yang pintar di bidang MTk, dan Nanda yang anak Ipa (sudah jelas dia lebih pintar dari gue). soalnya gue mikir aja, masa iya Try out pun gue nyontek. Kalau ujian sih iya wajib nyontek *SalahGaul.

    TKD selesai, kita diselingi sebuah acara. Jadi acara selanjutnya itu presentasi dari seorang pramugari yang menjelaskan tentang pekerjaan pramugari dan berujung pada promosi pendaftaran. Saat itu kita lagi mengikuti pengarahan dari seorang wanita cantik, dan telah kita ketahui profesinya adalah “Pramugari”.

    Sebenarnya menjadi pramugari itu adalah Impian gue waktu kecil, dan mimpinya Nanda sampai sekarang. Tapi sayangnya kita berdua nggak bisa mewujudkannya karena banyak faktor. Kalau Nanda karena orang tua dan tinggi badan. Kalau gue karna Tinggi Badan, dan ketakutan gue akan ketinggian. 

    Sang pramugari itu sedang menjelaskan beberapa kewajiban menjadi seorang Pramugari.

“Jadi, kalau adek-adek yang disini mau jadi pramugari bisa menghubungi kami langsung.” Kata mbak pramugari promosi.

“Untuk jadi seorang pramugari itu sebenarnya nggak sulit kok dek, pertama kita itu harus ramah, rajin senyum, dan juga bertutur kata lembut.” Kata mbak pramugari lagi.
            
    Tiba-tiba Aini nepuk paha gue dan bilang,

“Itu BUKAN loe banget! Nggak COCOK del.” kata Aini sambil masang muka minta di toyor ke got.

“Selain itu adik-adik, kalian harus bisa menyapa penumpang dengan baik. Jadi keadaan hati kalian harus selalu bagus biar bisa menyapa penumpang dengan senyum indah. Makanya yang suka pasang muka galau kadang nggak di terima jadi Pramugari.” Sambung mbak pramugari lagi. Dan kemudian ketiga temen gue di samping ini, serentak menghadap gue dan bilang,

“Itu juga BUKAN loe banget.” Kata Aini, Floren, dan Nanda serempak. Syukur seisi pengunjung gedung ini nggak langsung ngedepak mereka gara-gara di anggap bikin keributan.

“nggak cocok del, loe nggak cocok jadi pramugari. Loe suka Galau.” Kata Floren minta di kemplang jadi kerak telor.
            
    Setiap orang yang udah dekat atau kenal banget dengan gue bakalan ngerti dan paham mengapa gue nggak cocok jadi Pramugari. Seperti yang temen gue bilang di atas, gue orang nya suka Galau. Setiap hari ada aja yang gue galau-in. Kalau nggak masalah hati kadang sih masalah duit. Tapi lebih sering sih ke masalah hati.
     
    Singkat cerita, acara pramugari-pramugari-an telah selesai. Dan masih bisa dilihat masih ada sisa senyum bahagia dari si Nanda karena berhasil dapat bingkisan indah dari mbak pramugari tadi. Padahal si Nanda Cuma nanya “mbak, bolehkan seorang wanita yang memakai jilbab menjadi seorang pramugari??????” lalu mbak pramugari bilang “ohh ini pertanyaan yang bagus, jadi bla bla bla bla..” (gue lupa mbaknya bilang apa). Setelah menjelaskan jawaban dari pertanyaan Nanda, mbak itu pun  memberikan Nanda bingkisan yang isinya Mini note (catatan Kecil) beserta majalah high class yang isinya barang-barang mewah semua. Gue aja baru buka majalahnya udah disambut korek api seharga 250 juta. Kampret nggak tuh. Padahal kalau dirumah gue, korek api gunanya Cuma 3M.
1. menghidupkan kompor nyokab
2. menghidupkan rokok bokap
3. menghidupkan lilin di saat listrik padam

     Akhirnya gue menutup majalah itu dan segera mengikuti TPA (Tes Potensi Akademik) yang berisi 75 soal. Dan kalau nggak salah gue Cuma isi 28 soal. Biar deh dibilang bego. Toh masih try out. Satu jam berlalu, dan TPA pun selesai.

    Setelah acara TPA selesai gue pikir berakhir pula segalanya. Karena waktu telah menunjukkan pukul setengah 12 siang. Dan bayangkan saja gue yang sedari pagi nggak sarapan, harus menahan lapar hingga 4 jam (terhitung dari jam 8). Para masyarakat yang ada di perut gue (baca : cacing) udah pada bawa tanjidor minta makan.

     Ternyata bukan Cuma gue aja yang kelaparan. Si Floren ternyata juga Lapar mampus. Dia juga cerita kalau dia belum sarapan. Dan alasan dia nggak sarapan sama kayak gue, karena baca di sms yang telah di sebar. Tulisannya seperti ini “Try out gratis disana akan ada, motivasi, pembahasan soal, doorprize, dan SNACK.” Namun pada kenyataannya kita Cuma di kasih permen kopiko sebiji. Mungkin supaya nggak ngantuk. Buat mengganjal perut sih lumayan lah. Iya lumayan bikin perut gue mules. Belom makan udah ngisep kopi.

     Kali ini di lanjutkan acara motivasi. Namun menurut gue ini seperti acara deddy corbuzier, demian, atau istrinya Vina IMB. Siapa tuh namanya? aduh lupa gue. Pokoknya itu deh. Jadi kita semua seperti di hipnotis disini. Tapi gue bingung aja, pas di hipnotis kan seharusnya gue nggak sadar tuh. Tapi gue malah sadar, malahan gue sempat buka mata dan liat muka-muka bego temen gue yang lagi ngikutin arahan bapak-bapak yang sedang memandu itu. Karena gue ngerasa nggak terhipnotis, jadi gue pura-pura aja nge-fly kayak kata bapak yang memandu itu. mungkin gue begini faktor lapar kali yaa??

    Setelah motivasi selesai, ternyata masih ada satu tes lagi. Namanya tes Toefl. Ada listeningnya pula. Jelaslah gue lebih denger suara perut si Floren dan Nanda dari pada dengerin apa kata speaker. Karna kita ber-empat udah males banget, akhirnya kita Cuma nyengir-nyengir sok ngerti apa yang dibicarakan speaker. Hebatnya si Florentina, speaker baru bacain soal nomor 25, dia udah kelar 50 soal. Norak banget dia. kan dia jadi keliatan bego.

    Trus gue liat orang belakang gue dan depan gue, juga ternyata udah pada selesai ngolomin LJK. Ya Tuhan, mereka semua jadi terlihat bodoh. Tapi setelah gue pikir, kayaknya gue yang bodoh. Ngapain gue mikir jawaban sambil baca soal capek-capek, toh gue juga nggak ngerti apa yang dibicarakan speaker. Menurut gue suara speaker terdengar seperti suara kumbang lagi dangdutan. Akhirnya gue ikutan ngolomin dengan berbagai variasi. Untungnya di tes toefl ini kalau salah nggak ada minus.

    Setelah bagian listening selesai dan speaker pun di matikan kita lanjut disuruh ngerjain bagian yang lain. Dan kepala gue udah pusing. Akhirnya gue Nanda dan Floren mulai lagi melingkar indah di LJK. Sedangkan Aini dia masih rada-rada sok pintar ngerjain dengan baca soal. Ruang tes pun terdengar sedikit ribut. Ntah kenapa, gue juga nggak tau. Mungkin anak-anak yang lain juga pada lagi ngedumel gara-gara kelaperan dan Cuma di kasih permen.

    Dari kejauhan tampak sesosok pria mengambil mic dan siap berbicara. Setelah mic di pastikannya menyala, dia bilang “Silent please”. Mukanya sih wong jowo, tapi dia ngobrol pake bahasa inggris. Meskipun muka sama bahasa rada-rada nggak cocok tapi yaudahlah biar aja. Gue ngomong sama Nanda

“Sok-sok an yah pake inggris. Padahal muka brewokan kayak eyang subur kejeblos aer serbat.” Kata gue sewot.

“haha.. ha’ah. Padahal pake bahasa indonesia yak kan? Apa susahnya bah bilang “tolong suaranya.” Kan?” kata Nanda.

“Itu lah, untung ndak adaa wita kan Nan?”

“Emang kenapa kalau ada wita?”

“Itu cowok pasti bakalan bilang “tolong sendawanya.” Gara-gara seisi ruangan kena wabah sesak napas massal, karna hawa-hawa sendawa wita yang memenuhi ruangan. Hoeekk”

“haha.. betol betol!! Wita kan hoby nye memang sendawa.”

“itu bukan hoby nan, tapi senjata. Jadi kalau ada penjahat, Wita nggak perlu ngeluarin jurus seribu bayangan, cukup bismilah dan sendawa yang membahana udah bisa berhasil bikin para penjahat itu terpotong jadi 5 bagian sama rata.” Kata gue sambil tertawa gede dan kemudian menyita pandangan peserta lain selama 10 detik. Jujur, gue Malu.

    Akhirnya gue melanjutkan melingkar indah di atas LJK itu. Lalu tiba-tiba floren bilang “ndak ada jawab E kan?” barulah gue sadar, ternyata di soal nggak ada pilihan E nya. dan lihatlah LJK gue, ada 15 soal yang gue isi dengan jawaban E. Syukur belom di kumpulin, kalau tadi gue kumpulin dalam keadaan huruf E yang terkolom indah, mungkin gue bakalan malu seumur hidup. Gila aja, keliatan banget gue bego nya. ketahuan dong kalau gue Cuma tebak-tebak hitung kancing.

    Setelah gue selesai melingkar LJK, gue mengumpulkan LJK di depan. Karna Nanda juga sudah selesai, jadi nya kita berdua memutuskan untuk ke toilet sebentar sambil menunggu si Floren dan Aini selesai melingkar. Saat akan menuju ke pintu exit sebelah kanan untuk menuju toilet, nggak sengaja gue melihat sebuah pemandangan terlarang terpampang nyata di dekat pintu exit itu.
“Astagfirullah,..” kata gue ngucap.

    Dan gue nggak menyangka Nanda mendengar itu dan kemudian melihat kearah yang gue pandang tadi. Dan Nanda pun berdzikir dalam hati. Inilah pemandangan yang kita lihat. Maaf ini gambar gue buat sendiri, karena waktu itu gue nggak sempat mengabadikannya. Lagian gue nggak punya keberanian untuk di pites kayak kutu kalau gue ketahuan mengabadikan gambar terlarang tersebut.
Inilah Gambar terlarang itu...


    Mohon maaf bila gambarnya jelek banget. Gue emang nggak bakat nge-gambar. Apalagi ngelukis. Terkhir kali gue nge-gambar kupu-kupu dibilang pita bencong sama adek gue. bener-bener kebangetan.

     Sampai di toilet gue sama Nanda terbahak-bahak sambil berbincang dengan bahasa melayu tolen.

“Astagfirullah del, bise pulak orang itu ndak sadar yeh belakangnye tebuka gitu.”

“Aok kan nan? Masak lah die ndak ngerase sejuk-sejuk gimane gitu di daerah itu. ih jijik gue liatnye.”

“Haha... alaah del, makin tak tahan aku mau pipis. Alah ade orang agik tuh di dalam.”

“Haha.. aku pun nan, padahal tadi aku ndak ade niat mau pipis bah. Aduhaayy.”

“Eh emang lah orang itu tuh. Sengaje kalik mau pamer.”

“Idih, mending kalau pamer dia punya kulit putih, ini hitam. Kayak abu gosok, di gosokin kuali, lalu kejeblos di got. Bayangin aja betapa hitamnya.”

“Haha.. dah lah del, saket dah perot aku ketawa.”

     Setelah selesai melakukan ritual toilet kita kembali ke ruangan dan bersiap-siap menahan tawa bila ketika kita lewat gambar tersebut masih terpampang. Dan ternyata posisi cowok itu telah berbeda. Sebelumnya dia duduk menyila sambil baca LJK kita tadi, sekarang dia tengkurep kayak lagi baca majalah. Tapi gue curiga, ada 1 temennya yang menyadari bahwa gue sama Nanda nggak sengaja melihat satu bagian dari temannya itu. karena cowok itu sewaktu gue lewat lagi sama Nanda, dia ngeliatin kita sambil senyum-senyum nggak jelas. Ya Tuhan, waktu itu gue bingung mau seneng apa malu. Senengnya cowok itu ganteng, Malunya dia tau kalau gue tadi nggak sengaja liat bagian fatal itu. oh my God.

    Setelah Aini dan Floren selesai, kita menuju pintu keluar. Dan sebelum keluar kita dibagiin brosur yang akan kita pakai untuk melihat hasil tes kita tadi. Tapi saat itu kita tidak langsung pulang. Kita berempat ke toilet dulu. Yah biasalah penyakit si Floren. Dia terkenal dengan sebutan Miss Jamban. Dalam satu hari dia bisa ke toilet hingga puluhan kali buat pipis.

“heh kau nih ni, malaaa yak ke wc.” Omel si Aini.

“kau nih kayak ndak tau aku jak..” bela si Floren.

“halah. Eehh ini ape agik!!” kata Aini sambil melempar sesuatu ke got.

   Tampak selembar kertas yang tak asing bagi gue melayang indah terbawa angin dan mendarat di got terdekat. Gue sama Nanda Cuma bengong waktu itu. Lalu setelah menarik napas, gue mengahmpiri apa yang di lempar Aini ke got. Dan inilah sesuatu yang dibuang Aini saat itu. Alhamdulillah ini sempat gue abadikan.


“Ni, itu yang kau lempar di pake loh buat liat hasil tes tadi.”

“hah ? benar laa?? Alaah cemane laah ni?” kata Aini panik.

“ambil lah..” kata gue santai.

“males!! Minta lagi bisa kali.” Jawabnya tak kalah santai.

    Akhirnya hujan turun. Sebelum keluar dari ruangan tadi Aini kembali meminta brosur yang tadi ia jatohkan di got. Dengan muka polos dia bilang ke mbak nya “kak, tadi belom dapat..” dasar Miss acting. 

    Setelah beberapa menit kita menunggu, hujan pun sedikit reda. Dan sebelum pulang kerumah, kita mampir dulu ke tempat makan. Jujur waktu itu kita bener-bener kelaparan gara-gara nggak dikasih snack yang di janjikan.

   Setelah makanan terhidang dengan rapi, tanpa basa basi kita menyantapnya. Tapi saat itu punya floren belom datang. Floren udah mulai ngedumel gara-gara punya dia lama banget datangnya. Sampai-sampai setiap pelayan yang lewat sambil membawa nampan, floren akan meperhatikannya dengan tatapan melas seperti gembel. Sungguh miris sekali. 

    Akhirnya Setelah makanan kita ludes bersih tak berbekas barulah makanan Floren datang. Dan dia menikmati makanannya sendiri dan tentunya di temani tangan-tangan nakal dari kita. (baca : ngutilin makanan floren)


    Setelah selesai makan, kita pun kembali ke rumah masing-masing dalam keadaan perut yang sudah makmur. Dan sebelum gue tutup postingan panjang ini, gue kasih liat deh beberapa hal yang gue abadikan saat bersama saat itu. Untuk gambar makanan, maaf lagi-lagi makanan yang berhasil gue abadikan, selalu piring yang berhias tulang ayam. Soalnya sewaktu makanan datang hasrat gue udah bener-bener tak tertahan. jadi gue lupa deh buat mengabadikan makanan utuhnya. Hehe.


inilah ayam yang berhasil gue habiskan dagingnya. (RIP Ayam Penyet)


Dan ini LJK beserta soal Toefl yang kita kerjain

ini beberapa percakapan yang gue buat antara Aini dan Gebetan Barunya,







itulah beberapa gambar dan percakapan yang bisa gue abadikan sedikit saat itu. tragis memang, mereka harus berpisah setelah kenalan.


inilah 2 bersaudara namun tak sekandung.


dan ini adalah 2 orang paling keren di hari itu. eh, nanda kok menganga. ternyata dia belom siap. yuk ulang lagi
1 2 3 ....
jepreeettt


hokeh sekian postingan gue, sampai jumpa di postingan selanjutnya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar