Selamat Sore Menjelang Malam * Pake Gaya Senandung Nacita* (yg nggak tau dia siapa ke jamban aja noh)
Dimalam yang sendu ini (karena hujan) gue mau
cerita tentang sesuatu yang bersejarah di dalam hidup gue. Sambil di temani hot
cappucino gue mulai menarikan jari-jari gue diatas keboard. Yah kali ini gue
bakalan cerita tentang "Detik-Detik Menunggu Kelulusan". Dan seperti
biasa gue bakal cerita dengan gaya bahasa Megol (Melayu Gaol)
Ternyata hari ini gue mulai menyadari betapa tegangnya
detik-detik menunggu kelulusan. Bumi pun berputar terasa lebih lama dari
biasanya. belum lagi Napsu makan yang tiba-tiba raib entah kemana saat
mendengar isu Ketidaklulusan beberapa siswa di daerah gue. Efek samping dari
detik-detik itu benar2 terasa hari ini. Kira-kira seperti inilah efek samping
yang gue rasakan :
Tiap baca TL mata gue melotot kalau ada berita yang
mengejutkan, Jantung berdegup kencang, Paru-paru nggak karuan (ini rasanya
Jantung kayak mau tukeran tempat sama paru2), belom lagi keringat dingin
berceceran kemana mana, muka pucet, badan kejang-kejang, mulut berbuih. Dan
hampir aja gue dilarikan kerumah sakit, gara-gara dikira nelen Mama Lemon. (ini
bercanda aja kok)
Pagi-pagi sekali gue udah ciut dan cun banget
begitu tau kalau gue nggak lulus di salah satu unversitas kesehatan yang gue
pilih. aduh perasaan udah mulai nggak enak. ada rasa takut kesialan pagi ini
bakalan berdampak pada sore hari nya waktu pengumuman kelulusan. rasa takut itu
berdampak pada sikap gue seharian. gue uring-uringan sendiri dikamar sambil
baca ayat-ayat TL komat kamit.
Saat asik-asik gue meng-amin-kan segala doa yang
ngambang di TL tiba-tiba nyokab masuk kamar..
"ko ngape? cobe gak bantu mama sini biar ndak
stres". akhirnya masih dengan perasaan yang belum tenang gue ngikutin
nyokab ke dapur. Dan ternyata gue disuruh numbukin ketumbar sampe jadi sehalus
sutra. Awalnya gue fine fine aja ngerjainnya, tapi lama-lama gue sebel ini
ketumbar kok nggak halus-halus ? rasanya pengen gue lindes aja pake tronton.
mana perasaan gue masih bimbang sama pengumuman. Hari ini rasanya sedetikpun
nggak mau pisah dari Hape buat liat TL dan Beranda FB.
Detik demi detik akhirnya berlalu. Beberapa isu
telah menyebar bahwa SMA Negeri di Pontianak lulus 100% dan gue udah mulai
tenang. overdosis gue pada TL dan beranda fb sudah mulai berkurang. Lalu barulah
gue sadar ternyata dari tadi perut gue udah ngejerit minta makan. Karena kasian,
gue pun ke dapur dan memberi sedikit asupan gizi pada perut gue.
Setelah makan gue mulai menenangkan pikiran dan
mulai relaks (ini sih sok-sok gue aja. Padahal tangan sama kaki pucetnya udah
kayak mayat). Dan tidak terasa sudah jam 14.30 dan gue pun bersiap-siap. Namun tidak
lupa untuk memberi kabar kepada nyokab bahwa ini sudah jam setengah 3, cepat
lah mak bekemas. Dengan semangat nyokab siap-siap dengan wajah yang terlihat
agak sedikit tegang (Tadi nyuruh anaknye tenang, die sorang tegang).
Satu menit, dua menit, tige menit sampai setengah
jam ndak juga nyokab keluar kamar. (jadi curiga aku kalau die agik nangis
saking takutnye liat amplop kelulusan). Karena penasaran, gue buka kamarnya dan
ternyata nyesek liat dia lagi berdandan ria dan belum ganti pakaian. Padahal 4
menit lagi jam 3.
“tunggu lok yeh la tadi baru abis balas sms tante
nini. eh Bagusnye mama pake baju warne ape ye?”
AAAA Kesal ! Bunuh saja aku maaaa.......... *Nari
Tori2 chese cracker*
Setengah jam menunggu dengan hati yang cool namun
tiba-tiba gue sadar kalau tiba-tiba sekarang gue punya tanduk setan dikepala
gara-gara nungguin nyokab. Ckckck..
Pas masuk pintu gerbang sekolah, rasanya gue baru
aja masuk hutan rimba yang di huni Harimau sumatra. Sumpah Horror banget. Begitu
masuk ke gedung sekolah gue sudah bisa melihat wajah temen-temen gue yang pada
pucet semua. Sempet gue curiga, jangan-jangan mereka udah jadi Zombie.
Namun rasa cemas, tegang, dan hambar seharian yang
dirasakan seluruh murid SMA N 2 saat itu terbayar dengan rasa bahagia disore
ini. Hujan yang turun pun telah menjadi saksi Kelulusan anak-anak SMA N 2
Pontianak dengan presentase 100%. Ada rasa bahagia dan haru saat itu.
Akhirnya setelah 3 Tahun bersama, kami bisa lulus
dan menyandang status Alumni. Kami masuk dan melalui Mos sama-sama dan kami
bangga bisa melewati UAN dan LULUS juga sama-sama.
Kenangan 3 Tahun dimasa Putih abu-abu nggak akan
bisa gue lupain. Setiap jam, Setiap menit, Setiap detik, Setiap hari, Setiap
Bulan, Setiap tahun telah kita jalani samasama. Dari hari-hari yang
menyenangkan, menyebalkan, menegangkan, hingga menyedihkan pernah kita lalui.
Tertawa bersama, Bercanda bersama, Curhat bersama, bahkan menangis bersama pun
sudah pernah kita alami. Dan disetiap waktu itu ada kita yang selalu bersama
melewatinya.
Namun sekarang? Iya sekarang. Kita telah berada di
ujung akhir sebuah pertemuan kawan. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa tak
ada pertemuan yang abadi. kita pasti akan bertemu dengan sebuah perpisahan.
Kini kita harus ikhlas untuk saling berpisah, saling melepaskan genggaman, dan
saling melangkah jauh mengejar impian dan tujuan yang berbeda. Namun percayalah
sahabat, pertemuan kita tak hanya akan terhenti pada hari perpisahan itu,
yakinlah bagaimanapun pertemuan yang tiada abadi begitu pula perpisahan.
Percayalah tak ada pula perpisahan yang abadi...
Selamat datang di dunia baru kawan, semoga kita bisa
bertemu kembali sambil membawa kesuksesan kita masing-masing...
okesip dela :)
BalasHapushehe.. siip :)
BalasHapus